Kerja keras

As in the case of all branches of art, success depends in a very large measure upon individual initiative and exertion, and cannot be achieved except by dint of hard work. --- Anna Pavlova

Anna Pavlova (1881-1931) penari balet Rusia yang terkenal di seluruh dunia pada masanya.
Beliau adalah legenda untuk siswa-siswi sekolah balet saat ini.


Kerja keras adalah kunci dari seluruh kalimat kutipan di atas. Anna Pavlova adalah anak yang lahir dari seorang tukang cuci miskin. Secara fisik ia kelihatan begitu lemah….rapuh, tetapi dengan semangat dan usaha keras akhirnya ia dapat menjadi orang yang terkenal. Ia pernah mengalami percobaan pembunuhan, ia pernah mengalami kecelakaan. Namun itu semua tidak pernah menghentikan usahanya dalam berlatih dan tetap tampil dalam show yang telah dijadwalkan apapun resikonya.

Kasus yang sama di Indonesia, saat ini mungkin seperti Inul, penyanyi fenomenal yang terkenal dengan “goyang ngebor” nya.

Sukses selalu didahului dengan pengorbanan, apapun bentuk pengorbanan itu. Pada saat suatu perusahaan sukses menghasilkan laba yang besar, orang-orang tertentu mungkin akan berkata itu adalah hal yang biasa dan menyepelekannya. “Ah…….itu khan karena KKN.” “Itu mah kebetulan!” dan lain-lain.

Sebagian lagi orang-orang lain yang mengerti, tentu segera mencari apa rahasianya? Apa resepnya? Dan begitu diteliti lebih mendalam lagi, maka akan terurai begitu banyak pengorbanan yang telah dilakukan. Pengorbanan itu dikelompokkan dalam beberapa kategori yaitu, pengorbanan tenaga, pengorbanan waktu, pengorbanan uang,

pengorbanan perasaan dan pengorbanan pikiran.
Semua pengorbanan itu disebut dengan satu padanan katanya yaitu “Kerja Keras”.

Pada saat perusahaan mengalami keuntungan, banyak orang tidak tahu kerja keras dibelakangnya, tetapi sebaliknya bila perusahaan mengalami kerugian, maka sebagian besar orang segera dengan mudah menuduh pemimpin perusahaannya atau jajaran manajemennya kurang kerja keras. Bila sudah kerja keras tapi masih rugi, berarti pejabatnya kurang kompeten.

Di lain pihak, di mata para pejabat manajemen, yang merasa sudah kerja keras, akan langsung melihat dan berpikir para pelaksananyalah yang kurang bekerja keras. Kalau begitu siapa yang benar dan siapa yang salah? Tanyakan pada rumput yang bergoyang, kata Ebiet G. Ade. J

Inspirasi kali ini bukan mencari siapa yang benar dan yang salah. Inspirasi ini dimaksudkan mempertanyakan pada diri sendiri apakah saya sudah cukup berusaha? Usaha apa yang sudah saya lakukan? Apalagi usaha yang dapat saya lakukan?

Bila anda merasa semua usaha sudah cukup atau anda merasa sudah bekerja keras, dan tidak tahu usaha tambahan apalagi yang diperlukan, padahal perusahaan masih rugi terus……..mungkin anda tidak kompeten disini. ***