Salahkan resesi atau lakukan perbaikan.

Any jackass can kick down a barn, but it takes a good carpenter to build one. — Sam Rayburn

Sam Rayburn (1882-1961) selama lebih dari 48 tahun menjadi anggota U.S. House of Representatives, dan penggagas utama program “New Deal” Franklin D. Roosevelt (1932-1938), yaitu program reformasi ekonomi segala bidang setelah Resesi besar (Great Recession).
---------------

Semua keledai dapat merobohkan gudang ternak, namun hanya tukang kayu yang ahli yang mampu membangunnya. Tanpa kita sadari proses reformasi di negara tercinta ini telah berjalan lebih dari sepuluh tahun dan belum menampakan hasil yang maksimal.

Demikian pula sekian banyak perusahaan yang mengalami kebangkrutan, meninggalkan hutang segunung dan menjadi zombie. Sebagian besar akan menyalahkan faktor eksternal perusahaannya. Kondisi ekonomi yang terpuruk, kurs dollar yang meningkat, inflasi yang tinggi, keamanan sangat buruk dan lain-lain alasan. Sedangkan faktor yang langsung berakibat pada perusahaan adalah terus naiknya upah buruh, biaya energi BBM, listrik, air, juga terus naik, belum lagi dengan maraknya demonstrasi karyawannya.

Yang pertama adalah bahan baku naik (karena kurs dan inflasi), kemudian biaya tenaga kerja dan overhead juga naik. Akibatnya harga pokok menjadi meningkat secara signifikan. Harga jual tidak dapat dinaikkan karena sekarang bersaing dengan produk negara-negara lain, misalnya produk dari China yang harga jualnya bahkan lebih murah dari harga pokok kita.

Bagaimana cara mengatasinya? Kandang dan gudang ternak kita sudah roboh dan rusak?


Jangan menyalahkan siapa-siapa atau mencari alasan diluar perusahaan anda. Lihatlah kedalam. Periksalah kembali jajaran manajemen anda, apakah lebih banyak terdapat para “keledai” atau lebih banyak “tukang kayu” yang handal?

Tukang kayu yang handal bisa jadi berada diantara jajaran manajemen anda. Berikanlah dia pekerjaan ini, untuk membangun kembali perusahaan yang sedang terpuruk. Bila tidak ada, anda bisa mulai berpikir mencari ahlinya dari luar perusahaan. Apakah dengan merekrut tenaga permanen, kontrak atau menyewa konsultan yang kompeten.

Oya…hati-hati dalam memilih konsultan! Saya selalu ingat dengan anekdot ini. “Konsultan adalah orang yang datang melihat jam tangan anda, dan memberitahu anda jam berapa saat itu dan kemudian membawa pergi jam tangan anda tersebut sebagai bayarannya”.

Salah memilih konsultan sama juga dengan salah merekrut karyawan di jajaran manajemen. Maksud hati meminta tukang kayu membangun kandang ternak, malah yang datang adalah kerbau gila yang semakin menghancurkan seluruh ladang.

Perhatikan karyawan anda. Jangan sampai anda banyak memelihara keledai dan melepaskan/ membiarkan pergi para tukang kayu yang handal.

salam,
Jan Kusnadi